Presiden Israel Kesebelas Isaac Herzog, sumber foto: Istimewa


ESA POKER - Presiden Israel, Isaac Herzog, mengungkapkan bahwa dia baru-baru ini bertemu dengan Raja Yordania Abdullah II, secara rahasia, di Amman. Pertemuan yang diungkap pada Sabtu (4/9/2021) itu dinilai Herzog sebagai langkah positif di tengah ketegangan diplomatik kedua negara.


"Minggu lalu saya bertemu dan melakukan percakapan yang sangat panjang dengan Raja Yordania. Saya berada di istananya, sepanjang malam. Itu adalah pertemuan yang sangat baik," kata Herzog seperti dilansir Middle East Eye.


"Yordania adalah negara yang sangat penting. Saya sangat menghormati Raja Abdullah, seorang pemimpin besar dan aktor regional yang sangat signifikan," tambah Herzog, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.


Pertemuan untuk membahas isu-isu strategis


Dalam rilis yang disebarluaskan oleh kantor presiden, disebutkan pula bahwa pertemuan itu berlangsung berkat undangan raja. Keduanya juga membahas isu-isu strategis secara mendalam.


“Di antara hal-hal yang kami diskusikan adalah isu-isu inti dalam dialog antara negara kami, termasuk kesepakatan untuk mengimpor hasil pertanian selama tahun shemitah (liburan pertanian), masalah energi, keberlanjutan, dan solusi untuk krisis iklim yang dapat kita maju bersama," jelas pernyataan itu.


Pada bulan Juli, kedua negara sepakat bahwa Israel akan menjual 50 juta meter kubik air per tahun ke Yordania, di samping 55 juta meter kubik yang sudah disediakan secara gratis. Perjanjian itu juga memungkinkan Yordania untuk meningkatkan ekspornya ke Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel sejak 1967.


Pemimpin Palestina, Mesir dan Yordania berkumpul untuk membahas solusi dua negara


Yordania dan Mesir adalah dua negara yang berbatasan langsung dengan Israel. Baik Amman dan Kairo telah menandatangani perjanjian damai dengan Israel.


Hubungan Israel-Yordania memburuk di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dengan kritik menuduh Netanyahu meninggalkan kerajaan Hashemite demi normalisasi hubungan tahun lalu dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko. Namun, tak lama setelah Netanyahu mundur, Perdana Menteri Naftali Bennett langsung terbang ke Amman untuk berbicara dengan Raja Abdullah.


Kamis (2/9/2021), Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi, Raja Abdullah II, dan Presiden Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas bertemu di Kairo dengan tujuan menghidupkan kembali proses perdamaian di Timur Tengah.


Pertemuan itu juga membahas bagaimana mereka dapat bekerja dengan Presiden AS Joe Biden untuk menekan Israel agar mengakhiri pendudukannya di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Mereka juga membahas solusi dua negara.


Israel memberikan pinjaman kepada Palestina senilai Rp 2,1 triliun


Presiden Mesir berencana mengadakan pertemuan dengan Bennett di kota Sharm el-Sheikh, Sinai. Namun, rincian tentang waktu pertemuan belum diumumkan.


Pada Rabu (1/9/2021), Bennett mengeluarkan pernyataan yang membantah kabar bahwa dirinya akan menghadiri pertemuan gabungan dengan Abbas dan Abdullah.


Pertemuan Kairo itu terjadi beberapa hari setelah Abbas bertemu dengan Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz di Ramallah. Pertemuan itu dicatat sebagai bagian dari diplomasi tingkat tinggi yang langka selama bertahun-tahun.


Salah satu hasil pertemuan itu adalah Israel setuju untuk meminjamkan PA 150 juta dolar AS (Rp 2,1 triliun).